Jumat, 05 Desember 2014

Kegiatan Hari Menanam Pohon dan Bulan Menanam Pohon

     Dalam rangka mendukung Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon (BMP) Tahun 2014, telah dibagikan sebanyak lebih dari 10.000 bibit tanaman berbagai jenis dan pelaksanaan penanaman.
     Pemberian bibit tanaman diserahkan keberbagai kalangan baik perorangan mau pun kepada kelompok masyarakat yang memerlukan dukungan bibit tanaman.
    Di lokasi Jumpun Pambelom juga dilaksanakan pula kegiatan penanaman beberapa jenis tanaman hutan seperti Jelutung, Balangeran, Ulin, Pasak Bumi, Ramin, dan galam. Kegiatan di lokasi Hutan Gambut Hak Milik "Jumpun Pambelom" dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar.
    Berikut ini beberapa gambar terkait dengan kegiatan dalam rangka mendukung Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon  Tahun 2014.



Kamis, 09 Oktober 2014

"Jumpun Pambelom" jadi lokasi Pos Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan

     Lokasi Hutan Gambut Hak Milik Junpun Pambelom, sejak tanggal 8 Oktober 2014 telah dijadikan sebagai lokasi Pos Siaga kebakaran hHutan dan lahan untuk memadamkan titik api yang membakar lahan gambut yang berada di sepanjang tepi jalan lintas Kalimantan terutama yang terletak di Desa Tumbang Nusa dan Desa Taruna, Kecamatan Jabiren Raya - Kabupaten Pulang Pisau. 
   Untuk memadamkan api tersebut telah dikerahkan Brigade MAnggala Agni, TNI dan dukungan masyarakat sekitar lokasi.



     Untuk diketahui sudah lebih dari 3 bulan kemarau panjang telah menyebabkan terjadinya kekeringan dan akibat pembakaran lahan yang tak terkendali, menimbulkan kebakaran dan kabut asap yang meluas. Kebakaran lahan gambut menyebabkan berbagai  proyek yang digagas oleh Kementrian Kehutanan dan Lembaga International Labour Organisation (ILO) untuk mendukung REED+ musnah terbakar menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah.  Berikut ini dapat dilihat dampak kebakaran lahan yang telah terjadi :




     Sampai saat ini lokasi Hutan Gambut Hak Milik "Jumpun Pambelom" dan lokasi Demplot Terpadu "Tane Pambelom" masih aman dari gempuran api.  Salah satu faktor pendukung tidak tersentuhnya kedua kawasan tersebut, karena adanya sistim kendali api yang telah disiapkan (sumur bor, mesin pompa) dan dukungan personil pengendali yang terlatih.

Rabu, 01 Januari 2014

“Jumpun Pambelom” Lahan Terlantar Yang Jadi Model Kelolaan Hutan Hak

      Model Hutan Gambut “Jumpun Pambelom”, merupakan kawasan hutan yang berstatus Hak Milik yang  terletak di Jl. Lintas Palangka Raya – Pulang Pisau Km 30,5.
      Secara administrasi berada  di wilayah Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Propinsi Kalimantan Tengah. Hutan Gambut Hak Milik  “Jumpun Pambelom”, memiliki luas 100.000 m2 atau 10 hekta.
      Hutan Gambut Hak Milik  “Jumpun Pambelom”, awalnya merupakan kawasan ex HPH  yang beroperasi sejak tahun 1973 dan berakhir sekitar tahun 1993. Setelah tidak aktip lagi akibat masuk dalam lokasi Pengembangan Lahan Gambut 1 juta hektar dan adanya pengembangan wilayah dengan terbukanya akses jalan lintas Kalimantan, maka kawasan  tersebut kemudian menjadi kawasan yang tidak terkelola dengan baik.  Pada bagian lain kawasan, telah beralih fungsi dan rusak akibat invasi permukiman dan pembukaan lahan.
DSC03443 3a
Sebelumnya jadi lahan terlantar dan terbakar
13d tumbangnusa11
Kondisi saat ini “Jumpun Pambelom”
      Kawasan yg terlantar dan rusak berat kemudian dipelihara dengan baik dengan melakukan perkayaan jenis, sehingga saat ini telah menjadi hutan sekunder dengan potensi jenis dan kerapatan yang cukup baik. Saat ini kawasan tersebut telah ditumbuhi dengan berbagai jenis pohon khas rawa gambut dengan ketinggian mencapai lebih dari 25 m dan diameter batang 50 cm.

“Jumpun Pambelom” Langkah Menjangkau ke Masa Depan

jumpin1aa Logo “Jumpun Pambelom”
      Logo  menggambarkan rumah tradisional yang berdiri pada bentang kawasan hutan dengan kumpulan pohon dengan berbagai bentuk tajuk, warna daun, dan bentuk batang.  Semuanya mencerminkan kekokohan, teduh, rindang, dan beragam tingkatan tumbuhan.
Penamaan Kawasan
      Untuk lebih familiar, maka kawasan perlu diberi nama sebagai bentuk identitas dan pembeda dengan lokasi hutan lainnya.  Penamaan kawasan diberikan dengan mempertimbangkan karakteristik kawasan dan karakteristik budaya.  
       Nama dipilih dari dua bahasa lokal yang berbeda yaitu “Jumpun” dari bahasa dayak Maanyan berarti Hutan, dan “Pambelom” dari bahasa dayak ngaju berarti kehidupan. Rangkaian nama tersebut setelah dirangkai menjadi “Jumpun Pambelom”  yang secara filosofi berarti Hutan sebagai Sumber Kehidupan.
Visi  Pengembangan Model Hutan Gambut “Jumpun Pambelom”
      Adapun yang menjadi visi pengembangan Hutan Gambut Hak Milik “Jumpun Pambelom” adalah untuk : Menjadi model Pengelolaan dan  lokasi pelestarian Hutan Gambut “Hak Milik”  berskala Nasional dan Internasional.
Misi Pengembangan Model Hutan Gambut  Hak Milik “Jumpun Pambelom”
     Mempertahankan keberadaan Hutan Rawa Gambut alami dan kearifan masyarakat lokal dalam Pengelolaan hutan gambut pada lokasi yang strategis.
Manfaat Model  Hutan Gambut Hak Milik “Jumpun Pambelom”
  1. Keberadaan Hutan Gambut “Jumpun Pambelom” dapat menjadi ikon dan identitas  Kabupaten Pulang Pisau khususnya dan Kalimantan Tengah umumnya, dengan ciri khas hutan  gambut dengan beragam vegetasi alami dan lokal serta menjadi lokasi keterwakilan kawasan hutan gambut yang mudah dijangkau.
  2. Sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hutan Gambut  merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan serangga.
  3. Penyerap Karbondioksida (CO²). Hutan merupakan penyerap gas karbon dioksida yang cukup penting, selain dari fito-plankton, ganggang dan rumput laut di samudera.
  4. Hutan Gambut  Hak Milik dapat menjadi cermin kearifan budaya lokal mempertahankan keberadaan hutan dan cermin masih bertahannnya identitas lokal dalam pengelolaan hutan.
  5. Penyelamatan berbagai jenis tumbuhan lokal dari ancaman kepunahan,
  6. Sarana pendidikan (praktek mengenali keberadaan dan nilai manfaat anekaragam jenis tumbuhan lokal/daerah setempat),
  7. Sarana penelitian (identifikasi anekaragam jenis tumbuhan lokal dan pengembangan nilai tambah, bentuk, dan pola pemanfaatan berkelanjutan),
  8. Layanan penyediaan bibit jenis-jenis tumbuhan local.
  9. Penambahan tutupan vegetasi (ruang terbuka hijau).
  10. Sumber pemuliaan.
  11. Pengembangan sarana rekreasi (karyawisata, ekowisata/ wisata alam).
  12. Sumber bibit untuk reintroduksi dalam rangka pemulihan nilai dukung ekosistem.
  13. Rest area bagi kendaraan dan masyarakat yang melintasi jalan lintas antara Palangka Raya – Kab. Pulang Pisau, Kab. Kapuas dan Banjarmasin, dengan penyediaan fasilitas parkir seluas 2.000 m2, rest room, gezebo, ruang informasi kawasan dan fasilitas pendukung lainnya.
  14. Pos Siaga Pencegahan Kebakaran Hutan dan LahanLokasi dan posisi Hutan Gambut Hak Milik “Jumpun Pambelom” sangat strategis, karena berada di wilayah yang memiliki tingkat risiko kebakaran hutan dan lahan yang tinggi.  Untuk itu kawasan tersebut juga di desain dapat menjadi lokasi Pos Siaga untuk Pencegahan Kebakaran hutan dan Lahan.
  15. Demplot Penyuluhan Kehutanan Terpadu. Fasilitas, lokasi dan posisi Hutan Gambut Hak Milik “Jumpun Pambelom” sangat tepat dijadikan sebagai Demplot Penyuluhan Kehutanan Terpadu.

Keunikan Hutan Hak Milik “ Jumpun Pambelom “

        Hutan Gambut Hak Milik “ Jumpun Pambelom” merupakan kawasan hutan yang strategis, karena berada di Jalan Lintas Palangka Raya – Pulang Pisau Km 30,5. inilah kawasan hutan yang masih tersisa yang begitu mudah dijangkau, karena begitu memasuki kawasan halaman parkir, kita akan menikmati suasana yang teduh, nyaman, segar dan hijau.
        Pada kawasan hutan gambut hak milik “Jumpun Pambelom”, berdasarkan pada struktur vegetasi yang nampak pada masing-masing level meliputi rerumputan yang didominasi  paku-pakuan jenis hawuk (Pteris sp.) dan kalakai (Stenochlaena palustris), semak belukar jenis kalalawit (Uncaria sp.), putat (Planchonia valida) dan keput bajuku (Ixora havilandii). Jenis pionir yang ada berdasarkan hasil inventarisasi terdapat 68 jenis tumbuhan yang terbagi dalam 18 famili, antara lain  galam (Melaleuca leucadendron), tanah-tanah/tumih/merapat (Combretocarpus rotundatus), terentang (Campnosperma sp.).
       Jenis intermediet yang ada adalah jelutung rawa (Dyera sp.), pulai (Alstonia pneumatophora) dan punak (Tetramerista glabra), ramin (Gonystylus bancanus), belangiran (Shorea balangeran) meranti (Shorea pauciflora, S.platycarpa, S. tysmaniana, Shorea spp.), jelutung (Dyera. polyphyla), malam-malam (Diospyros malam), punak (Tetramerista glabra), pasir-pasir (Urandra secundiflora), pisang-pisang (Mezzetia parvifolia), nyatoh (Palaquium cochleari), jambu-jambu (Eugenia sp.), bintangur (Calophyllum Kunstleri), dan terentang (Campnosperma auriculata).
 13k13g
Pohon Ulin dan gaharu yang ditanam  di kawasan “Jumpun Pambelom”
IMG-20131102-00828 IMG-20131015-00825
Beberapa jenis tanaman epifit  dari marga Platycerium  sebagai pelengkap kawasan.
       Pada kawasan juga telah diperkaya dengan beberapa jenis tanaman yang dilindungi seperti Jelutung, ramin, dan ulin. Tanaman berkhasiat obat seperti pasak bumi, akar kuning, dan tabat barito. Selain itu telah dipelihara beberapa jenis anggrek dan tanaman hias dengan menempelkan pada batang-batang pohon yang ada disekitar lokasi, serta tanaman buah khas Kalteng seperti Tanggaring dan Tangkuhis.
      Untuk mendukung menjadikan kawasan tersebut sebagai Rest Area, Ruang Terbuka Hijau, Eco Wisata, Pendidikan Lingkungan, Pelestarian Aneka Tanaman Langka, Pos Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan, Demplot Penyuluhan Swadaya, Perpustakaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal, maka ke depan akan dibangun beberapa infrastruktur pendukung antara lain Kantor pengelola, gazebo, persemaian, alan setapak dan sebagainya.
menara_view002View 10   
Bebera fasilitas infrasrtuktur kawasan yang akan dibangun